KRITIK TERHADAP LUKISAN “THE
PERSISTENCE OF MEMORY” (DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK)
Disusun
untuk memenuhi tugas ujian mata kuliah Apresiasi dan Kritik Seni Rupa
Oleh:
Ade Winata
2401412019
205
JURUSAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
Judul :
The Persistence of Memory
Karya :
Salvador Dali
Aliran :
Surealisme
Media :
Oil on Kanvas
Tahun :
1931
Ukuran :
(24 cm x 33 cm)
DESKRIPSI
Lukisan yang berjudul
“The Persistence of Memory”, berukuran 24 cm x 33 cm merupakan karya Salvador
Dali yang beraliran Surealisme dengan media cat minyak pada kanvas. Lukisan
tersebut menunjukkan beberapa jam yang seolah olah meleleh, sedang menggantung
di ranting pohon serta tergeletak di tanah dan di atas meja, ada pula jam yang
seakan dikerumuni semut-semut hitam. Latar belakang atau backgroundnya digambarkan
dengan pemandangan pantai dan tebing terjal di sisi kanannya. Secara
keseluruhan ada 4 jam yang seolah olah mencair/meleleh dengan letak dan posisi
yang berbeda, ada yang tergeletak di atas kain putih di atas tanah, ada yang
tergeletak di atas sebuah meja kayu, ada yang tergantung di atas ranting pohon,
ada pula yang tidak meleleh atau dalam keadaan utuh namun dalam keadaan
dikerumuni semut-semut hitam. Lukisan ini didominasi dengan warna coklat,
kuning, hitam, dan biru serta ada juga warna hijau pada tebing. Juga ada gambar
seperti papan yang seperti kaca yang berwarna biru.
ANALISIS
Lukisan
tersebut secara visual menekankan bayangan pada lukisan sehingga memberi kesan
tiga dimensi di dalamnya. Warna-warna pada lukisan ini berkesan alami dan halus
yang menghasilkan sesuatu yang hidup. Lukisan ini melukiskan benda-benda yang
memiliki bentuk atau tidak mungkin terjadi dalam kehidupan nyata, serta
komposisi dan proporsi yang terlihat tidak seimbang, dari itulah lukisan
tersebut terkesan surealis oleh pengamat dan pelukis itu sendiri.
Komposisi yang
dibuat tidak teratur dan tak seimbang, objek lukisan yang mengelompok pada
objek lukisan yaitu jam yang meleleh, nampak lebih dominan. Pelukis memberikan
berbagai warna, agak gelap dan cerah pada bagian backgrounnya. Sehingga memberikan
kesan sedikit rancau jika dilihat lebih teliti namun sebenarnya mampu
memberikan suatu warna yang padu secara utuh dan menyatu. Selain itu, terdapat
pemberian warna kuning dan coklat kayu yang dominan sehingga memberikan suasana
terlihat sunyi.
INTEPRETASI
The
Persistence of Memory adalah salah satu lukisan karya Salvador Dali. Dia
melukiskan jam yang meleleh yang seolah olah seperti keju atau es yang meleleh
karena matahari, dari objek tersebut seolah menceritakan suatu kejadian yang
pernah dialami oleh seorang pelukis sendiri.
Lukisan
tersebut merupakan hasil pengekspresian dari seniman tentang kejadian kejadian
di masa remaja yang seniman alami. Lukisan tersebut mengungkapkan suatu
pemikiran dari seniman selama ada di dunia. Dari sedikit biografi yang dialami oleh seniman, bahwa sejak
remaja ayah dari seniman ini menanamkan ketakutan terhadap syphilis yang
akhirnya terbangun menjadi paranoia seksual hingga ia dewasa. ia juga dikatakan
mengidap insect phobia, ada beberapa analisis karya seniman ini yang menyebutkan, semut
dan belalang pada karya-karyanya adalah penggambaran terhadap ketakutan seksual.
Kemudian
objek-objek seperti jam yang meleleh itu menggambarkan suatu ingatan di masa
lampau tentang kehidupan seniman atau dapat dikatakan suatu flashback tentang ingatan-ingatan
kehidupan yang dialami seniman di masa lampau.
PENILAIAN
Lukisan
tersebut cukup menarik, objek-objek pada lukisan memberikan suatu rasa
penasaran tentang apa yang seniman ekpresikan dalam lukisan tersebut. Jam waktu
yang meleleh yang terlihat sebagai objek utama dalam lukisan. Pengorganisasian
yang menyatu meskipun pada proporsi dan
komposisi sengaja dibuat agak tidak seimbang. Pewarnaan yang diberikan
menghasilkan suasana sunyi dan memberikan penasaran namun hidup bagi penikmat
lukisan tersebut.
Sedangkan
unsur yang lain seperti backkground dengan objek pegunungan dan pantai
memberikan sutu makna tersendiri serta menambah artistik pada lukisan tersebut.
Lukisan berjudul “The Persistence of Memory” ini menunjukkan makna dan ekspresiserta
artistik yang tinggi sehingga terlihat aliran surealisme. Pelukis mampu menuangkan
fantasi dan ilusinya pada lukisan tersebut, serta kemampuan memadukan media,
teknik, pengorganisasian komposisi dan proporsi sehingga karya lukisan ini
terlihat artistik